Tanjabtimur-
Dalam rangka membentuk generasi muda dan Pelajar yang berkarakter, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) gelar sosialisasi Penguatan dan Revolusi Mental bagi pelajar. SMA Negeri 8. SMK  Negeri 1 dan Madrasah Aliyah Nahdlatul Tulab dan para guru pendamping. Kegiatan  berlangsung di Aula Kantor Kesbangpol Tanjab Timur.

Adapun Nara sumber pada kegiatan tersebut terdiri dari, Pabung Kodim  0419/ Tanjab Mayoi Inf Ahmad Riadh. Kabag Ops Polres Tanjab Timur Kompol Muchlis Gea.  Kabid Dinas Pendidikan  Rafly dan BNNK Tanjab Timur Sakti Wijaya.

Kegiatan ini sebagai upaya mendorong generasi muda khususnya pelajar untuk selalu menghargai perjuangan dan pengorbanan pahlawan demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), melakukan sosialisasi penanaman nilai-nilai kejuangan bangsa di sejumlah sekolah di Kabupaten Tanjab Timur di  jenjang dan SLTA sederajat.

Baca juga:  Camat Dendang Surya Aldian Jadi Irup Di HUT RI ke 79 Tahun 2024

Kepala Badan Kesbangpol Sularto. S.Kom mengatakan bahwa dengan adanya perkembangan IT, perlu diwaspadai sebab ibarat dua mata pisau, di satu sisi bisa memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan generasi muda meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing. Namun disisi lain, informasi yang bersifat destruktif mulai dari narkoba, pornografi, pergaulan bebas hingga radikalisme dari teroris juga masuk dengan mudahnya apabila mereka tidak membendung dengan filter ilmu pengetahun dan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.

“Kita berharap anak-anak kita generasi penerus jangan sampai melupakan sejarah, terkait perjuangan bangsa kita, khususnya kegiatan perjuangan yang di negeri ini, sehingga tumbuh nasionalisme, jadi mereka tahu ternyata tidak semudah itu, apa yang mereka nikmati ini ternyata ada sejarah, bagaimana perjuangan, ketika tahun 1945 proklamasi sampai ada pertempuran oleh para pahlawan yang berjuang untuk negeri tercinta ini,” terangnya.

Baca juga:  Romi Pastikan Tetap Maju Bersama Tokoh Baru

Kepala Badan Kesbangpol mengatakan. Menjadi pahlawan tidak harus berperang melawan penjajahan seperti saat perjuangan bangsa Indonesia lepas dari penjajahan. Namun, saat ini generasi muda yang masih berstatus menjadi pelajar juga bisa menjadi pahlawan. Karena menjadi pahlawan adalah orang yang membela kebenaran, membela tanah air  dan bangsa Indonesia.

“Bagi pelajar tidak perlu harus membawa senjata. Pelajar harus berperang melawan kebodohan, narkoba dan pergaulan bebas,”ujarnya.

Pelajar tidak hanya menunggu kegiatan penanaman nilai-nilai kepahlawanan saja. Namun secara aktif menyerap dan mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan dari tokoh-tokoh pejuang bangsa Indonesia ini.

“Suka bermusyawarah, saling tolong menolong, menghormati orang tua dan guru merupakan nilai-nilai kepahlawanan yan g bisa dilaksanakan oleh generasi muda dan pelajar dalam pergaulan sehari-hari,” jelasnya.

Baca juga:  SMA Negeri 8 Tanjab Timur Akan Gelar LKPG Ke - IV Tahun 2024

Dengan penerapan nilai-nilai kepahlawanan. Termasuk mengasah jiwa kemandirian, musyawarah, gotong royong dan social.

“Jadi, untuk menjadi pahlawan tidak harus memanggul senjata, tetapi kalian juga dapat menjadi pahlawan pendidikan, pahlawan lingkungan dan lainnya,”ucap Kepala Badan Kesbangpol Tanjab Timur.

Kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan arahan dari para Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.(09).